Wednesday, December 5, 2007

BMM Lagi

Hampir setiap tahun pemerintah selalu menaikkan BBM. Reaksi masyarakat terhadap kenaikan BBM ini biasa saja. Tidak seperti yang terjadi di Burma (Myanmar) akhir-akhir ini. Harga BBM di Burma naik 2 kali lipat dan protes terjadi dimana-mana. Bahkan protes ini melibatkan Pendeta-pendeta budha. Protes ini ditentang keras oleh pemerintah Myanmar dan akhirnya banyak Pendeta Budha yang terluka. Dengan kejadian ini maka semakin banyak pendeta Budha yang ikut protes di jalan-jalan.

Di Indonesia sudah menjadi langganan untuk menaikkan harga BBM. Reaksi yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengantri di tempat pengisian bahan bakar (POM) saat kenaikan harga minyak tanah akan dilakukan. Malahan pernah terjadi kemacetan yang panjang karena pengumuman kenaikan harga BBM dilakukan 3 hari sebelum kenaikan BBM berlaku. Ada yang membawa dirigen, ada yang bolak-balik mengisi mobilnya dengan BBM setelah dikosongkan lagi dan dipindahkan ke dirigen. Fenomena ini selalu terjadi.

Pemerintah kali ini mencoba jalan lain dengan cara mengurangi/membatasi penggunaan premium. Penggunaan premium ini akan dibatasi, entah bagaimana caranya, dan dilakukan secara bertahap. Sementara di Jakarta sebagai pilot project. Ada kemungkinan dengan cara :
1. Setiap mobil diminta mengisi tangki mobilnya dengan premium maksimum 20 liter. Hal ini dapat diakali oleh pengguna mobil dengan mengisi premiun di pom sebelahnya.
2. Di jalan TOL hanya disediakan pertamax plus untuk mobil pribadi. Hal ini diakali dengan mengisi penuh dengan Premium sebelum masuk TOL
3. Pembagian kartu, nah ini sangat sulit dilakukan.

Dampak pembatasan BBM ini maka, mereka yang terbatas dalam memakai BBM akan membeli mobil baru karena mobil yang bisanya untuk rute panjang sekarang hanya untuk rute pendek. Misal ingin mengantar anak, ibu, dan bapak. Maka dengan pembatasan BBM ini diatasi dengan memakai tiga mobil. Apa yang terjadi, justru pemakain BBM di Indonesia meningkat pesat.

Tujuannya memang baik yaitu untuk mengurangi subsidi BBM yang bila terjadi di Jakarta saja akan menghemat sekitar 6 triliun pertahun. Tapi pelaksanaanya yang sangat susah. Alternatif untuk membatasi penggunaan BBM adalah dengan membuat kendaraan seefisien mungkin dalam penggunaaan BBM, mengurangi kemacetan, dan memperbaiki jalan-jalan yang rusak. Atau lebih baik lagi dengan mengefisienkan produksi BBM dalam negeri.

No comments: